Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

Puitizx,........

Impian kini tinggallah sebuah catatan mimpi dan harapan masa lalu..... Jiwa sang ideaLis menemukan realita masa depan yang jauh berbeda dengan apa yang pernah direnacanakan jauh hari sebelumya.  Hanya bisa mentaktisi realita waktu yang terus berlalu tanpa henti. Terdiam dalam sangkar sang kegelapan,.. Jauh daRi angan dan ciTa-cita..... Gelap,.... Hening,... Hanya desahan napas yang berirama yang menggema di sudut ruang hampa tak bertepi,... Menyeruaklah aroma kehidupan yang terus mengolok dari balik dinding, pedih, malu,... Tapi,... Akh,.... Persetan dengan itu semua.... Bisikan hati tiba-tiba menjelma bag raksasa yang meneriaki ku dari depan sana,... Gelap, tak ada siapa-siapa.  Terdengar suara lantang nan membangkitkan,.... Berdirilah wahai anak muda,..... Lepaskan belenggu mu,... Lepaskan belenggu itu dari leher, lengan dan kakimu,... Melangkah lah,.... Cahaya menunggumu di ujung lorong saNa,.... Rasakanlah saYap-sayapmu yang terus meronta,.... Temukan jal

Mimpi

Suatu mimpi di hari Kamis pagi bolong, suatu yang sangat mengganggu pikiran. Sudah beberapa hari berlalu, tapi mimpi itu masih saja mengusik alam sadarku,..... Mimpi kadang diartikan sebagai bunga tidur, namun mimpi pun tidak terlepas dari yang sering dinamakan firasat. Entahlah, mimpi itu masuk dalam kategori yang mana, hanya bunga tidur atau kah menjadi firasat. kronologisnya seperti ini,.... "Suasananya seperti kegiatan outdoor. Saya dan beberapa orang melewati semak belukar. Sesampainya disuatu tempat, saya dan yang lainnya istirahat. teman-teman yang lainnya lagi antri untuk masuk ke WC. sambil menunggu, aku duduk disuatu lantai pas disamping WC tersebut. Tiba-tiba saya melihat seekor ular kecil berwarna ungu bergaris putih melintas didepanku. Spontan aku berdiri dan bergegas meninggalkan tempat tersebut. Tapi saat aku berdiri, ternyata  ular tersebut telah melilit kemudian menggigit kaki kiriku. Aku sempat berpikir "oh, seperti inikah rasanya digigit ular?" Aku

Tahun Baru Islam

Tahun Baru Islam yang jatuh pada tanggal 5 November 2013 lalu telah menyisahkan kesan tersendiri untuk aku kenang. Alhamdulillah dalam hal spiritual saya merasakan peningkatan yang signifikan dari tahun-tahun sebelumnya. Aku sangat berterima kasih kepada Allah SWT atas nikmat karunia yang ia berikan kepada aku selama ini. Sungguh dahsyat rasa kasih sayang itu, kasih sayang yang tiada taranya. Rasa sejuk dan ketenangan yang memenuhi relung hati membuat aku merasakah kedamaian, ketentraman dan kenyamanan. Terlepas dari itu, aku berterima kasih kepada Allah SWT karena telah meminjamkan aku seseorang yang sangat berharga dalam mencapai tujuan aku diawal tahun. "Tuhan, dialah yg memotivasiQ,... Dngan dkat dnganx, Q pun mrasa lbiH dkat lg dnganMu. Kutundukan kepalaq dan memohon kpadamu, izinkanlh dia truz brsamaq agar q slalu mrasakn kdekatanmu. Skali lg z ktakan, dia hanya pemberi motivasiQ" Sepenggal kata yang cukup mewakili perasaanku. Sungguh, seseorang itu telah

Cinta

Kali ini aku ingin menulis tentang Cinta menurut yang aku tahu,.... Hem,.... CINTA, adalah suatu kata yang begitu bermaksna. Untuk merasakan cinta bukanlah hal yang gampang. Menurutku, banyak pemuda pemudi yang telah salah menilai CINTA. Dilihat dari perkembangan zaman, ternyata banyak orang yang telah terjerumus dalam lembah dosa akibat penafsiran kata Cinta yang keliru. Cinta itu begitu agung dan suci.  Cinta tidak dapat dilampiaskan dengan cara sex. Untuk mengungkap cinta tidak lah sekeji itu. Melakukan hubungan sex dengan pacar atau orang-orang yang disukai. Naudzubillahi minzalik Aku mendapat pelajaran dari waktu aku jatuh cinta dengan seseorang. Aku mencoba dan terus mencoba menafsirkan makna dibalik perasaanku. Aku berusaha menceri beberapa referensi tentang perasaan yang melandaku. Tanpa malu-malu, aku menceritakan kepada seorang sahabat. Disitulah aku menyimpulkan bahwa apa yang aku rasakan ini ternyata adalah Cinta. Ada literatur yang aku dapatkan yang mengatakan b
Tanpa aku sangka, suatu pemikiran tiba-tiba hinggap di pikiranQ,..... Pikiran itu datang membayang-bayang, meninggalkan pesan yang penuh makna kemudian berlalu begitu saja. Seolah-olah waktuku berhenti seketika kemudian ruang waktu menarikku dengan paksa menuju dunia baru. bag sebuah ilham yang tiba-tiba datang dengan sendirinya. " Tatkala aku sedang asyik duduk termenung dihamparan kesendirian,... Ketika itu aku memandang disekelilingku. Aku lihat matahari yang sudah mulai tenggelam dengan cahayanya yang menguning dihamparan langit kelam. Aku kemudian melihat diarah sisi kanan dan kiriku. Pandanganku terhenti ketika aku melihat dari kejauhan sebuah gunung yang sangat tinggi. Saat itu pula pikiranku  bertanya-tanya. Apa yang ada diatas sana? Adakah orang yang bisa mencapai puncak sana? Flora dan fauna apakah yang ada disana. Bagaimana caranya bisa sampai disana? Bagaimanakan cuacanya? Apakah tempat itu angker? adakah hatu yang menjelma menjadi manusia diatas sana? Beribu pertanyaa

...

            Disudut ruang kosan yang sempit aku menyendiri. Ruang kamar yang terasa begitu gerah ditambah lagi dengan tumpukan kertas yang berserakan diatas lantai yang dibalut dengan tikar orange. Aku menyandarkan badan yang terasa begitu lelah sambil memperhatikan layar laptop.             Kucoba memejamkan mata, berusaha mengerti dengan apa yang terjadi dengan diriku. Perasaan apa yang menyelimuti hatiku sehingga membuatnya seketika kelam tanpa sedikit rasa bahagia. Apa ini rasa kecewa? Kecewa Karena apa?             Aku  menikmati teguk demi teguk minuman dingin yang aku minum. Suara hening, hanya terdengar bunyi baling-baling kipas yang terus berputar lambat. Suara tetangga kamar hanya terdengar sekali-kali kemudian kembali hening.             Aku menghentikan tulisanku seketika sambil melihat keatas. Kulihat sinar lampu yang menyala terang, kemudian aku memejamkan mataku untuk beberapa detik. Beberapa minggu ini aku merasa begitu lelah. Lelah mengerjakan dan memikirkan se

Pendaki Labil

Banyak kisah unik yang terjadi saat mendaki,…. Banyak pula aksi-aksi gokil yang kami lakukan. Banyak cara yang dilakukan oleh orang-orang  dalam menikmati sisi-sisi keindahan di atas gunung. Lihatlah foto-fotoku berikut ini. Mereka adalah teman-teman dari tim hura-hura. maksudnya, kami pergi dengan inisiatif sendiri tanpa membawa nama organisasi. Inilah kami sang menikmat ke elokan sang pencakar langit. Hahaha,...... saat melihat foto ini, kadang aku tertawa sendiri. Alangkah jailnya kami. Kapan lagi bisa melakukan hal gila seperti ini. Ada yang mengkritik aksi kami, yah aku jawab mau-mau kami. inilah sisi-sisi indah dalam menikmati keelokan itu.  This's my live. mau-mau aku mau melakukan apa, selama itu tidak melanggar etika dan adat istiadat. Inilah foto kami di triangulasi. ekspresi yang betul-betul menghapus lelah selama beberapa jam pendakian. Moment seperti inilah yang membuat kami merasa kecanduan untuk terus berada dalam puncak gunung. inilah posisi kami dimana kami

Pendaki Pemula

Mendaki Gunung,………. Aaaah,  lelah,……!!! Begitulan ungkapan awal yang biasa aku utarakan kepada kawan-kawan ketika mengajak aku untuk mengunjungi sang pencakar langit itu,… Pada awalnya aku sempat bertanya-tanya, kenapa sih banyak  orang yang suka mendaki? Padahal mendaki itu adalah suatu pekerjaan yang sangat melelahkan. Kalau dipikir-pikir, lebih baik istirahat dirumah  atau melakukan sesuatu yang lebih bermanfaat dari pada mendaki gunung. Itu hanyalah pemikiran awam yang muncul dibenakku dulu, walaupun sebenarnya sekarang hal itu masih kadang terpikirkan olehku,….   Kata teman, gunung itu salah satu tempat untuk menghilangkan stress dan tempat reuni bagi teman-teman yang mempunyai hobbi yang sama. Ada cerita unik yang tak dapat terlukiskan dengan kata-kata. Pada saat pendakian awal, awalnya memang sangat melelahkan, tapi ternyata setelah sampai di puncak, ada kebahagiaan tersendiri yang aku dapatkan. Disitulah aku berpikir, inilah kenikmatan yang tak dapat terluki

Petuah Galau

Seharusnya ini indah,…. Hidup ini menyenangkan kawan,…. lihatlah sisi-sisi lain dalam hidupmu yang kelam itu,…. Pasti ada secuil kebahagiaan yang ada disana,…. walau itu secuil, apakah itu tidak seberapa  menurutmu,…. Jangan pernah mencoba untuk serakah,…. Serakah dalam memiliki dan berpikir,…. Lihat dan nikmati saja realita yang ada,…. Skali lagi,…. Hidup ini indah kawan,…. Kuajak engkau untuk mengikuti nasihatku walau aku bukanlah siapa-siapa,…. Aku bukan sang pujangga yang kan menghibur dan mengobati luka batinmu,…. Aku bukan pula sang malaikat yang dengan melalui diriku kebahagiaanmu akan datang begitu saja dengan semauku,…. Aku hanyalah aku dan diriku yang sama tak berdaya denganmu,…. Cobalah untuk duduk sejenak, mengistirahatkan pemikiranmu dari kerasnya kehidupan yang terus memberontak dikepalamu,…. Bayangkan kau adalah sosok dirimu yang sekarang berada dalam lorong sempit dan kecil,…. Tubuh mungilmu yang kurus kerempeng nan lemah berdiri seora

Isak Tangis Raina

Ketika jemari kini kembali kaku, ketika ide kian membeku , hamparan pasir putih beterbangan entah kemana arahnya . Angin sepoi-sepoi menerbangkan pesan alunan syair membawanya sampai kelamunan. Gemercik ombak, kicauan burung dan terjangan pasir putih yang ditiup lembut oleh sang angin t iba-tiba menghentikan lamunan. Su n gguh pemandangan yang mengejutkan, seekor burung tiba-tiba terjatuh. Alangkah malangnya nasib burung cantik itu. Ketika asyik beterbangan dengan kawan-kawannya tanpa sengaja menabrak tiang listrik yang menjulang tinggi mencakar langit. Wahai ka u sang burung, alangkah malangnya dirimu. Izinkan aku untuk mengobati lukamu dan merawatmu hingga kamu siap kembali diperaduan langit dengan teman, saudara dan keluargamu. Sadarkan engkau wahai burung, alangkah irinya diriku melihatmu beterbangan kesana kemari, beterbangan kearah mana yang hendak kamu mau, menjelajahi jagad raya yang begitu memesona.             Sang gadis manis periang, h idupnya betul-betul bahagia