Langsung ke konten utama

Pendaki Labil


Banyak kisah unik yang terjadi saat mendaki,….
Banyak pula aksi-aksi gokil yang kami lakukan. Banyak cara yang dilakukan oleh orang-orang  dalam menikmati sisi-sisi keindahan di atas gunung. Lihatlah foto-fotoku berikut ini. Mereka adalah teman-teman dari tim hura-hura. maksudnya, kami pergi dengan inisiatif sendiri tanpa membawa nama organisasi. Inilah kami sang menikmat ke elokan sang pencakar langit.
Hahaha,......
saat melihat foto ini, kadang aku tertawa sendiri. Alangkah jailnya kami. Kapan lagi bisa melakukan hal gila seperti ini. Ada yang mengkritik aksi kami, yah aku jawab mau-mau kami. inilah sisi-sisi indah dalam menikmati keelokan itu.  This's my live. mau-mau aku mau melakukan apa, selama itu tidak melanggar etika dan adat istiadat.
Inilah foto kami di triangulasi. ekspresi yang betul-betul menghapus lelah selama beberapa jam pendakian. Moment seperti inilah yang membuat kami merasa kecanduan untuk terus berada dalam puncak gunung. inilah posisi kami dimana kami berada di titik tertinggi di daerah tersebut. Hempasan angin yang begitu bersahabat, kumpulan awan kadang-kadang datang menghampiri dan menutup teriknya cahaya sang mentari. ini adalah hal yang sangat mengagumkan.

Hahaha,.....
Kejadian yang tidak dapat aku lupakan. Sebelum naik ke puncak, di camp kami sepakat untuk membawa alat dan bahan masak ke puncak. Kami berencana makan siang di puncak gunung. Wah, pas aku lagi masak, angin bertiup kencang sehingga api sempat merambat keluar dari trangia melahap rerumputan kering yang mengelilingi kami. Spontan aku berteriak dan merasa shock. Untungnya teman-teman dapat bertindak cepat dan tepat sebelum api merambat lebih luas lagi. Setelah api padam, kami semua tiba-tiba tertawa terbahak-bahak. Karena perut kami sudah keroncongan, akhirnya teman yang lain mengambil alih jabatanku sebagai chef master untuk memasak masakah sederhana ala anak lapangan. Sebelum makan, kami yah tentunya mengabadikan duLu kegiatan kami itu.


Komentar

ODE mengatakan…
kalau naik gunung, ajak2 sy juga. salam kenal
uphie.Hanum mengatakan…
ajak saya juga :D

Postingan populer dari blog ini

Tangan ini terasa begitu kaku untuk menulis. wajar saja, sudah berapa lama ia tak menari memainkan keyboard  yang menjadi teman setia dalam mengabadikan setiap kisah yang yang telah mewarnai hidup ini. Baiklah, mari kita memutar memori ke beberapa bulan yang lalu. Ada sebuah cerita yang sangat ingin aku ceritakan namun, berbagai macam hambatan dan barulah saat ini aku bisa menceritakannya. kisah yang rasanya aduhai. Sebuah pengalaman yang semoga itu yang pertama dan terakhir. KISAH PUN DIMULAI,.... Hidup ini memang aneh. Pasti banyak orang  yang tidak ragu mengatakan sepakat. cerita yang ingin saya ceritakan adalah masalah pernikahan ku yang berlansung pada bulan April lalu. Cinta yang datang menghampiri disaat aku berusaha bersembunyi dari cinta. Saat itu aku tersadarkan bahwa aku telah memilih cinta yang salah. Aku terbawa oleh lingkungan dimana semua orang menganggap itu adalah kewajaran. Namun, sebuh cahaya telah menunjukan jalan yang benar kepadaku, mungkin itu yang dis

Isak Tangis Raina

Ketika jemari kini kembali kaku, ketika ide kian membeku , hamparan pasir putih beterbangan entah kemana arahnya . Angin sepoi-sepoi menerbangkan pesan alunan syair membawanya sampai kelamunan. Gemercik ombak, kicauan burung dan terjangan pasir putih yang ditiup lembut oleh sang angin t iba-tiba menghentikan lamunan. Su n gguh pemandangan yang mengejutkan, seekor burung tiba-tiba terjatuh. Alangkah malangnya nasib burung cantik itu. Ketika asyik beterbangan dengan kawan-kawannya tanpa sengaja menabrak tiang listrik yang menjulang tinggi mencakar langit. Wahai ka u sang burung, alangkah malangnya dirimu. Izinkan aku untuk mengobati lukamu dan merawatmu hingga kamu siap kembali diperaduan langit dengan teman, saudara dan keluargamu. Sadarkan engkau wahai burung, alangkah irinya diriku melihatmu beterbangan kesana kemari, beterbangan kearah mana yang hendak kamu mau, menjelajahi jagad raya yang begitu memesona.             Sang gadis manis periang, h idupnya betul-betul bahagia