Langsung ke konten utama

Postingan

Virus Corona

Virus Corona             Virus corona berasal dari bahasa latin yaitu corona yang berarti mahkota atau karangan bunga yang menyebabkan gangguan pernapasan ringan seperti flu serta gangguan pernapasan berat seperti terjadinya infeksi paru-paru ( pneumonia ), MERS ( Middle East Respiratory Syndrome ) dan SARS ( Severe Acute Respiratory Syndrome ).             Para ilmuan pertama kali megisolasi virus corona pada tahun 1937 yang menyebabkan penyakit bronchitis menular pada unggas.   Pada tahun 1965 peneliti Tyrrell dan Byone melalui kultur organ trakea embrionik dari saluran pernapasan orang flu menemukan virus corona yang menyerang manusia. Pada tahun 2019 jenis baru yang disebut SARS-CoV-2 mulai beredar kemudian menyebabkan penyakit dan dikenal sebagai COVID-19 yang pertama kali ditemukan di wilayah Wuhan, Cina. https://www.google.com/search?q=virus+corona&safe=strict&tbm=isch&sxsrf=ALeKk03OtP4lg2_9RcEWZPTpTH7mjpgYdw:1585621296256&source=lnms&sa=X&ved=
Postingan terbaru

Wanita Bercadar dan Keinginan Terpendam Lelakiku

LELAKIKU.. Tepatnya kemarin malam aku dikejutkan olehnya. Dengan wajah ceria dan senyum yang mengembang memanggilku mendekat disampingnya hendak memperlihatkan susuatu didalam gedget yang selalu menempel ditangannya. Dengan penuh curiga aku menatap wajahnya  sambil menggeser badanku mendekatinya kemudian duduk disampingnya. Senyum diwajahnya tak kunjung sirna, aku pun semakin curiga. Aku mengalihkan pandangan ku kelayar gedget nya yang telah berada dalam genggamanku. Saat aku melihat yang hendak diperlihatkannya kepadaku, aku tak dapat mengucap sepatah kata. Ada apa gerangan? Hatiku berkecamuk ketika fokus perhatianku tertuju pada foto seorang wanita. Hatiku berdebar kencang sambil bertanya-tanya kenapa? Kenapa dia memperlihatkan foto itu kepadaku? Aku melihat foto demi foto. Seorang perempuan bercadar  dengan suaminya berpetualang di alam bebas. Mereka menunjukan pose mesrah yang tak habis pikir olehku. Benar juga, wanita bercadar juga berhak melakukan hal demikian. Sebuah

Perjalanan Part 2

Sungguh,  ujian itu tak mengenal batasan  waktu dan umur. Entah, apakah itu karena ujian atau karena karma atau hukuman. Beberapa bulan mendampingi suami di rumah sakit untuk melakukan Hemodialisis bukan lagi karakter orang yang menjadi fokus perhatian seperti pada kondisi interaksi sosial secara umum, melainkan karakter yang berhubungan dengan penyakit yang menjadi pelengkap penderitaan. KEMARIN , tepatnya pada hari senin, 19 Desember  2016, saat suami menjalani perawatan rutin untuk melakukan Hemodialisis yang dilakukan selama 4 jam, sebuah peristiwa yang sempat mengguncang jiwa kami. Pasien yang kebetulan berada pas disamping tempat tidur suami meninggal dunia. Kami menyaksikan saat-saat sakaratul maut. Ketika layar monitor menunjukan penurunan kondisi pasien menunjukkan angka sekitar 63/37, yang mendampingi pasien lansung memanggil perawat yang selalu setia memberikan pelayanan terbaik untuk pasien lansung mengambil tindakan. Dokter yang bertugas juga tidak kalah cekatan. Tanpa

Perjalanan part 1

Beberapa minggu telah berlalu, yah setidaknya yang terkasih saat ini kebanyakan menghabiskan waktu di rumah saki, baik itu saat rawat inap maupun rawat jalan.  Waktu ku seakan  ter fokus padanya. Gagal ginjal yang dideritanya memberikan cerita tersendiri dalam kehidupan kami. Senin, selasa, rabu, kamis dan jumat. Yah, kami menjalankan aktifitas kami di rumah sakit yang selalu ramai oleh pengunjung. Setiap hari kami ber interaksi dengan banyak pasien khusus nya pasien penderita gagal ginjal yang harus menjalankan Hemodialisis yang masyarakat umum mengenalnya dengan istilah cuci darah. Pada awal mendengar kabar bahwa yang terkasih mengalami gagal ginjal,  kronik dan kondisi ginjalnya tinggal 15%, dalam hati aku berdoa, semoga ini hanya mimpi buruk dan aku bisa segera terbangun dengan menyaksikan senyum suami yang menyambut pagi ku dengan indah. Aku menunggu dan terus menunggu, dan ternyata itu tidak terjadi. Ini bukan lah mimpi, melainkan sebuah kenyataan, kenyataan bahwa orang yang te

Special Name, "Aynur"

Aku yakin bahwa Tuhan tidak pernah salah. Telah aku pasrahkan pilihan itu kepada-Nya untuk memilih kan teman hidup terbaik  untuk mengarungi bahtera kehidupan ini. Yah, ternyata pilihan itu jatuh kepadanya,  seseorang yang tidak pernah aku sangka sebelumnya. Hati orang tua begitu cepat terluluhkan untuk memberi izin kepadanya untuk meminang ku. Ini bukan hanya kebetulan,  terdapat banyak kemiripan diantara kami. Pernah aku keluhkan pandangan orang lain tentang kami.  Banyak orang yang mengatakan bahwa kami terlihat mirip, bahkan aku menemukan sebuah tanda dalam dirinya yang juga aku miliki.  Aku sempat menanyakan masalah ini waktu kami masih dipelaminan, sebuah topik yang mengawali perbincangan kami waktu itu. Tanpa harus menunggu lama dia menjawab, sepertinya jiwa kita memang sudah bersama sebelum kita terlahirkan ke dunia ini. Kita dipisahkan dengan tanda ini dan dipersatukan kembali dengan tanda ini. Owh, sebuah jawaban yang membuatku kehilangan kata untuk meneruskan perbincangan it

Bubur Buatan Adik

Akhir - akhir ini tubuh ku menunjukkan reaksi yang aneh. Beberapa hari ini aku tidak pernah merasa lapar,  namum tiba-tiba gemetaran yang katanya diakibatkan oleh produksi insulin dalam tubuh sedang rendah.  Setelah baca artikel, aku menarik kesimpulan bahwa inilah lapar yang sesungguhnya. Hahaha,  ternyata selama ini aku lebih sering berada dalam kondisi abnormal. Pas ngalamin  yang normal malah dianggap aneh, ....😁😁😁 Nah, ceritanya pagi ini kan tubuh aku lagi gemetaran.  rasanya nda kuat tuk masak. Untung si adik lagi kesambet rajin akhirnya bersedia untuk masak tanpa harus berdebat lama. Aku online sambil  menunggu si adik memasak. Penasaran karena lama nda keluar-keluar dari dapur akhirnya aku mencoba melihat sedang masak apa sih. Ternyata dia sedang masak bubur. Sambil menunggu berasnya jadi lembek/menjadi bubur,  dia ternyata sedang asyik menyiapkan bahan sayur nya. Hum,.... terasa Lama. Selang 10 menit kemudian,  makanan pun jadi. Kami menyantapnya dengan lahap. Alhamdulil

Never give up

Penat rasanya,  seharian menatap layar Leptop sambil membaca banyak jurnal dan beberapa hasil penelitian dalam bentuk non jurnal.  Kemarin bertemu dengan pembimbing harapannya sudah bisa di go kan untuk memulai penelitian.  Tapi nyatanya masih jauh dari harapan.  Proposal yang saya ajukan masih harus diperbaiki. Saya mendapatkan kesalahan fatal, untungnya pembimbing kedua menyadari hal itu. Aku menyimak dengan  baik penjelasan demi penjelasan yang disampaikan. Masalah yang muncul yaitu semakin lama mendengar arahannya,  semakin lemas badan ini. OMG,  lemasnya bukan karena kelaparan,  tapi banyak sekali yang dikoreksi. Saya harus membaca lebih banyak dan lebih banyak lagi.  Yah Tuhan, mataku tidak sanggup. Masalah semakin menumpuk,  ditambah lagi saya harus secepatnya memulai penelitian.  Saya hampir ketinggalan bulan gelap.  Sebagai catatan,  saya harus melakukan pengambilan data dibulan gelap yang tinggal beberapa hari lagi.  Putus asa sedang menguasai pikiranku saat ini. Saat saya

Hidangan penghilang rasa pusing

Masa - masa penelitian merupakan masa-masa dimana kekuatan otak sedang dipertaruhkan.  Pasti mahasiswa yang sedang dalam tahap penyusunan skripsi/tesis/disertasi merasakan hal yang sama. Makan dan tidur tidak teratur yang sering mengakibatkan kondisi fisik menurun. Salah satu dampak kesehatan yang sering muncul yaitu pusing akibat tekanan darah rendah.  Sama halnya dengan aku saat ini. Untuk melepaskan kepenatan dan mengurangi persentase rasa pusing, biasanya aku makan coto Makassar,  salah satu makanan favorit. Konon katanya coto Makassar bisa meningkatkan tekanan  darah. Entah karena pengaruh sugesti atau memang kenyataan jika coto Makassar dapat meningkatkan tekanan darah, setelah aku sampai di rumah kondisi fisik rasanya agak membaik.  Tapi mungkin pengaruh lingkungan juga kali yah? Lingkungan kampus memang sangat berbeda dengan lingkungan di rumah.  Ya iyalah,  sudah pasti.  Hehhe, ... Bagi teman-teman dan pembaca sekalian yang juga sedang dalam masa-masa penyelesaian studi, aku