Sebuah bunga yang tumbuh secara alami disebuh hutan. Saat itu, bunga itu masih seperti tumbuh-tumbuhan yang lain. Tiada keindahan yang nampak darinya. Semua masih sangat biasa-biasa saja. Tiba-tiba sosok pemuda menghampiri sang bunga dan memutuskan untuk membawanya pulang dan merawatnya. Tumbuh lah rasa sayang sang pemuda kepada bunga yang ia dapatkan. Pagi dan sore pemuda itu menyirami pohon dan membasahi helai demi helai dan si bunga. Semakin hari bunga itu tumbuh dengan subur.
Suatu hari, sang pemuda pergi dalam waktu yang lama. Hari berganti hari, bulan berganti bulan dan tahun pun hampir berganti. Muncullah rasa sepi dan rindu bunga kepada pemuda tersebut. Tak ada lagi yang menyirami dirinya, tak ada lagi yang memberinya perhatian dan kasih sayang, tiada lagi yang merawatnya. Hanya sesekali, tetangga pemuda itu membetulkan pot yang ditumbuhinya jika bunga itu mendapat gangguan dari binatang yang lain. Sang bunga pun menangis dalam kesendiriannya. Rasa putus asa pun tiba-tiba muncul yang membuat dirinya semakin hari semakin kurus. Daunnya yang dulu tumbuh lebat dengan warna hijau yang mengkilat kini perlahan menjadi kuning dan layu.
Tiada lagi harapan hidup yang dimiliki oleh sang bunga. Tak lama kemudian dedaunannya pun berguguran dan dahan-dahannya pun mulai kering. Ditengah keputus asaan itu, tiba-tiba muncul bisikan dalam diri sang bunga. "Suatu saat pemuda itu akan kembali. Ini adalah suatu pilihan untukmu. Apakah kamu ingin tumbuh selayaknya bunga yang bermekaran indah, atau kamu hanya akan larut dalam kesediahan dan akhirnya kamu mati atau setidaknya kamu tidak akan pernah menjadi indah".
Tiada lagi harapan hidup yang dimiliki oleh sang bunga. Tak lama kemudian dedaunannya pun berguguran dan dahan-dahannya pun mulai kering. Ditengah keputus asaan itu, tiba-tiba muncul bisikan dalam diri sang bunga. "Suatu saat pemuda itu akan kembali. Ini adalah suatu pilihan untukmu. Apakah kamu ingin tumbuh selayaknya bunga yang bermekaran indah, atau kamu hanya akan larut dalam kesediahan dan akhirnya kamu mati atau setidaknya kamu tidak akan pernah menjadi indah".
Setelah mendengarkan bisikan itu, tiba-tiba semangat bunga untuk tumbuh kini menjadi semakin besar. Sang bunga akan terus berjuang hidup dan berusaha sekuat tenaga untuk tumbuh dan berkembang hingga ia menjadi indah dengan memekarkan bunganya. Dia terus yakin jika sang pemuda yang dia rindukan akan kembali dan menemukan dirinya bermekaran dan menyebarkan keindahan kepada orang yang melihatnya. Tak peduli seberapa lama pemuda itu akan kembali, sang bunga akan tetap bermekar dan memberikan keindahan dan keharumannya.
Komentar